Apa yang membuat mereka ragu..? Sebab keju tersebut tidak diletakkan di lemari. Padahal mereka biasa mencuri dari lemari.
“Jangan-jangan, keju itu busuk dan dibuang,” kata si putih.
“Tidak, meski dari kejauhan saya mencium kalau keju itu masih segar. Pasti enak, kata si belang.
“Tapi warnanya kusam,” bantah si putih.
“Bukan warna yang menentukan, tetapi aromanya,” kata si belang.
“Ya sudah, kita ambil saja!” kata si putih.
“Boleh, tapi ukurannya kecil. Paling, cukup untuk kita berdua,” kata si belang.
“Bukankah kata ayah, kita harus berbagi. Kita masih punya 6 saudara,” kata si putih.
“Tapi percuma dibagi-bagi, nanti kebahagian sedikit,” kata si belang.
“Cukuplah, tidak kecil-kecil banget. Kita semua bisa kenyang,” kata si putih.
“Iya sih, kalau untuk sekali makan akan kenyang. Tapi untuk tiga kali, terasa kurang,” kata si belang. Ternyata ayah mereka mendengar pembicaraan kedua anaknya ini.
“Anak-anakku, apa yang kalian bicarakan adalah benar. Tetapi tidak benar seutuhnya,” sela ayahnya.
“Apa maksud ayah?” tanya si putih.
“kalian terlalu terfokus kepada keju. Kalian harus melihat masalah denban pandangan yang lain. Ini menyangkut hidup mati kalian,” jelas ayahnya. Tapi kedua anaknya yang belum pengalaman jelas heran dan merasa kebingungan.
“Saya tidak mengerti ayah,” kata si belang mengernyitkan dahinya.
“Oke tunjukkan di mana kalian menemukan keju tersebut,” kata ayahnya. Kedua anak tikus itu mengantar ayahnya menujuletak keju.
“Apa yang kalian lihat?” tanya ayahnya menguji pandangan anak-anaknya.
“Keju, ayah!” jawab mereka serempak.
“Coba lihat lagi!” kata ayahnya sambil tersenyum. Kedua anaknya memperhatikan keju dengan seksama, tetapi mereka tetap bingung karena tidak ada yang aneh. Melihat anaknya kebingungan, ayah mengajak naik ke sebuah meja.
“Nah, sekarang lihat diatas meja ini. Apa yang klian lihat?” tnya ayahnya.
“Saya melihat sebuah alat dimana ada keju didalamnya,” jawab si putih.
“Oh iya, baru terlihat sekarang,” lanjut si belang. “Alat apa itu ayah,” tanya si belang.
“itu adalah pertanyaan yang bagus. Kalian sudah tidak terfokus pada keju lagi, tetapi pada sistem yang lebih besar. Pertanyaan kalian ini akan menyelamatkan hidup kalian. Alat itu adalah perangkap. Jika kalian mengambil keju, ada senjata yang akan membunuh kalian,” jelas ayahnya.
Teang saja kedua anak tikus itu terperanjat. Kaget bukan main. Tidak terpikirkan sebelumnya. Mereka hanya terfokus pada keju.
“Jika kalian melihat secara utuh,pertanyaan kalian akan benar dan akan menyelamatkan kalian. Jangan fokus pada pandangan sempit dan mengambil keputusan dari pandangan tersebut. Dari perbedaan cara pandang ini, bisa menentukan hidup matinya kalian,” jelas ayahnya dengantatapan kasih kepada kedua anaknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar