Selasa, 03 Januari 2012

KARYA TULIS ILMIAH


KARYA TULIS ILMIAH
PEMBUDIDAYAAN DAN MANFAAT SARANG BURUNG WALET
LOGO+Babussalam.jpg
DI SUSUN OLEH
ROBBY HARLAN
NIS:
PROGRAM IPA
YAYASAN SYEKH ABDUL WAHAB ROKAN SMA BABUSSALAM PEKANBARU
T.P 2010/2011
PENGESAHAN PEMBIMBING
Karya tulis ilmiah ini telah diterima dan disetujui oleh pembimbing untuk dapat dipertanggung jawabkan dalam siding Tim penguji Karya Tulis Ilmiah SMA pondok pesantren babussalam pekanbaru.


            Hari                 :
            Tanggal           :
           

           
                                                                                                                   Pembimbing







PENGESAHAN PENGUJI
Diterima dan disahkan oleh tim penguji Karya Tulis Ilmiah Sekolah menengah atas pondok pesantren Babussalam.Dan telah disahkan dalam memberi ujianKarya Tulis Ilmiah untuk memenuhi persyaratan yang telah ditentukan.

            Diujikan pada  :
            Hari                 :
            Tanggal            :


               Penguji I                                                                        Penguji II


                (                               )                                                          (                          )

Disetujui oleh,
Kepala SMA Babusslam


Dra.Yurniwati M.pd
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan judul”Pembudidayaan sarang burung wallet.”
Shalawat beserta salam kita curahkan kepada junjungan alam yakni Nabi Muhammmad SAW atas perjuangan beliau dan para sahabatnya sehingga kita dapat merasakan dan menikmati dunia yang penuh dengan berbagai ilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan saat ini.
Dalam penyusunan Karya tulis ilmiah,penulis mendapat banyak bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak baik mental maupun spiritual.Oleh karena itu,penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1.Khalifah Ir.H.Ismail Royan,selaku ketua yayasan Syekh Abdul Wahab Rokan.
2.Buya H.Ahmad Royan,selaku pimpinan pondok pesantren Babussalam.
3.Ibu Dra.Yurniwati M.pd,selaku kepala sekolah SMA Babussalam.
4.Bapak Drs,Irvan Eri,selaku guru pembimbing karya tulis ilmiah.
5.Bapak Drs.Irvan Eri,selaku wali kelas XII IPA 1.
6.Ustad M.Ali Siregar S.pdi,selaku Pembina asrama putra.
7.Kedua orang tua yang ikut dalam memberikan semangat dan partisipasi.
8.Teman-teman seperjuangan yang selalu member solusi dan bantuan kepada penulis   ketika menghadapi permasalahan dalam penulisan.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini baik dari segi isi,tata letak dan data penulisannya.Oleh karena itu,penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca yang bersifat membangun agar penulis dapat memperbaiki.
                                                                                                            Pekanbaru,15 Maret 2011

                                                                                                                        Robby Harlan














DAFTAR ISI
Pengesahan Pembimbing………………………………………..…........
Pengesahan Penguji……………………………………………….….....
Kata Pengantar……………………………………………………...…..
Daftar Isi………………………………………………………….....…....
BAB I PENDAHULUAN
1.1   Latar Belakang Masalah ………………………………………………………
1.2   Batasan Masalah …………………………………………………………….
1.3   Rumusan Masalah ………………………………………………………………
1.4   Tujuan Penulisan.……………………………………………………………...
1.5 Manfaat Penulisan …………………………………………………………….
1.6 Penjelasan Istilah………………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN
 2.1 Asal mula burung walet……….……………………………………………...
 2.2 Manfaat Dan Kasiat sarang burung walet...………………………………….
 2.3 Cara membudidayakan sarang burung walet………………………….........
 2.4 Kegunaan sarang burung walet……………………………………………….
 2.5 Pola panen dan waktu panen sarang burung walet......................................

BAB III PENUTUP
3.1   Simpulan……………………………………………………………………...
3.2   Saran………………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA        














BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang masalah
Allah berfirman Surah Al-an’am Ayat 38:                                                              
$tBur `ÏB 7p­/!#yŠ Îû ÇÚöF{$# Ÿwur 9ŽÈµ¯»sÛ çŽÏÜtƒ Ïmøym$oYpg¿2 HwÎ) íNtBé& Nä3ä9$sVøBr& 4 $¨B $uZôÛ§sù Îû                 
É=»tGÅ3ø9$# `ÏB &äóÓx« 4 ¢OèO 4n<Î) öNÍkÍh5u šcrçŽ|³øtä ÇÌÑÈ  
Artinya:”Dan Tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat (juga) seperti kamu. Tiadalah Kami alpakan sesuatupun dalam Al-Kitab[472], kemudian kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan”.
[472]”Sebahagian mufassirin menafsirkan Al-Kitab itu dengan Lauhul mahfudz dengan arti bahwa nasib semua makhluk itu sudah dituliskan (ditetapkan) dalam Lauhul mahfudz. dan ada pula yang menafsirkannya dengan Al-Quran dengan arti: dalam Al-Quran itu telah ada pokok-pokok agama, norma-norma, hukum-hukum, hikmah-hikmah dan pimpinan untuk kebahagiaan manusia di dunia dan akhirat, dan kebahagiaan makhluk pada umumnya”.
Sarang burung walet merupakan sebuah sarang yang sangat berbeda dengan sarang burung  burung yang ada di bumi ini,sarang  burung walet ini terbuat dari air liur(saliva) atau air ludah nya sendiri  yang merupakan banyak keuntungan bagi manusia dan pada sisinya sarang burung walet ini banyak memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh diantaranya sebagai makanan suplemen,menyembuhkan paru-paru, panas dalam, melancarkan peredaran darah.Sarang burung walet dapat menstimulus kinerja organ organ tubuh agar lebih baik dan kekebalan tubuh.Sarang burung walet juga mengandung protein yang berbentuk glikoprotein yang merupakan komponen terbesar selain lemak,Air dan karbohidrat yang jumlahnya mencapai 50%.
 Bagi tubuh, protein berfungsi sebagai  zat pembangun bahkan setelah diteliti salah satu senyawa turunannya yaitu azitothymidine dapat melawan penyakit AIDS. yang lebih istimewa,Sarang burung walet memiliki sumber asam amino yang lengkap. Tercatat sarang burung walet memiliki 17 asam amino esensial, semiesensial dan non-esensial. Serta mineral-mineral yang terkandung dalam sarang walet sangat manjur untuk mendukung aktivitas tubuh.
Ada 6 mineral yang sudah diketahui seperti kalsium, zat besi, fospor, kalium dan natrium.Bagi tubuh, kalsium berperan sangat penting untuk pembentukan tulang. Namun sayang nya mineral dan senyawa paling penting dalam sarang burung walet mudah hilang. Oleh karena itu Dr. Kong Yun Cheung dari china menyarankan agar saat memasak sarang walet tidak perlu dicuci, sebab kandungan glikoprotein bisa terbuang.
 Burung Walet tersebut  merupakan burung pemakan serangga yang bersifat aerial dan suka meluncur. Burung walet ini berwarna gelap, terbangnya cepat dengan ukuran tubuh sedang/kecil, dan memiliki sayap berbentuk sabit yang sempit dan runcing, kakinya sangat kecil begitu juga paruhnya dan jenis burung ini tidak pernah hinggap di pohon. Burung walet mempunyai kebiasaan berdiam di gua-gua atau rumah-rumah yang cukup lembab, remang-remang sampai gelap dan menggunakan langit langit untuk menempelkan sarang sebagai tempat beristirahat dan berbiak.
1.2  Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang penulis uraikan diatas,maka penulis dapat membatasi Permasalahan yang akan dibahas dalam karya tulis ilmiah ini,yaitu”Pembudidayaan dan Manfaat Sarang Burung Walet”.

1.3  Rumusan Masalah
Adapun Rumusan Masalah pada karya Tulis Ilmiah ini adalah:
1.3.1        Asal mula burung walet?
1.3.2        Manfaat dan Kasiat sarang burung walet?
1.3.3        Cara membudidayakan sarang burung walet?
1.3.4        Kegunaan sarang burung walet?
1.3.5        Pola panen dan waktu panen sarang burung walet?
1.4  Tujuan Penulisan
Tujuan yang ingin dicapai dari masalah ini adalah:
1.4.1        Menjelaskan tentang asal mula sarang burung walet
1.4.2        Dapat mengetahui manfaat atau kasiat sarang burung walet
1.4.3        Dapat mengetahui cara pembudidayaannya sarang burung walet
1.4.4        Dapat mengetahui apa keuntungan bagi orang yang membudidayakan sarang burung walet
1.4.5        Menjelaskan tentang kegunaan sarang burng walet
1.4.6        Dapat mengetahu pola panen sarang burung walet

1.5  Manfaat Penulisan
Adapun manfaat bagi penulis karya tulis ilmiah ini adalah:
1.5.1        Menambah wawasan mengenai pembudidayaan sarang burung walet
1.5.2        Agar pembaca mengetahui asal mula sarang burung walet,manfaat atau kasiat,kegunaan,pola panen,dan cara pembudidayaan sarang burung walet.
1.5.3        Untuk meningkatkan pengetahuan dalam penulisan karya tulis ilmiah
1.6  Penjelasan Istilah
Pembudidayaan                       :Pengembangbiakan
Dan                              : kata hubung
Manfaat                       :kegunaan sesuatu terhadap sesuatu.
Sarang                          :Tempat meletakkan telur,mengerami dan mengasuh anak.
Burung                                     :Hewan yang memiliki sayap dan bisa terbang.
Walet                           :Burung pemakan serangga yang bersifat aerial dan suka meluncur.

           















BAB II
PEMBAHASAN
          2.1 Asal Mula Burung Walet


http://t2.gstatic.com/images?q=tbn:16qekTmv8NyBSM:https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcpeSKrxhW3UPiWE453Lk_FzcNEs0_vxNXPvLJshh87B9iAhVZ-Nlu5t-Ti6WEr0X3fyFlQVz94cxmKbixeOHTUQGUunp_jX4XhKL4wAKnhCrf4Q0Y8EBIoLHNIVoEZvhB-dlPUsnUcAA/s320/Burung-Walet.jpg
 

Burung Walet merupakan burung pemakan serangga yang bersifat aerial dan suka meluncur. Burung ini berwarna gelap, terbangnya cepat dengan ukuran tubuh sedang/kecil, dan memiliki sayap berbentuk sabit yang sempit dan runcing, kakinya sangat kecil begitu juga paruhnya dan jenis burung ini tidak pernah hinggap di pohon. Burung walet mempunyai kebiasaan berdiam di gua-gua atau rumah-rumah yang cukup lembab, remang-remang sampai gelap dan menggunakan langit-
langit untuk menempelkan sarang sebagai tempat beristirahat dan berbiak.
Burung walet hidup secara berkelompok atau berkoloni.Walaupun anggota suatu kelompok dapat pindah ke kelompok lain,tetapi tidak ada walet yang hidup memisahkan diri dari lainnya.Jumlah anggota suatu kelompok burung walet berbeda-beda,tergantung besar kecilnya tempat tinggal.Semakin besar tempat tinggal walet,maka semakin besar pula anggota kelompoknya.
Dalam suatu rumah atau gua dapat dihuni oleh beberapa kelompok.Walet berkelompok dalam segala kegiatan hidup.Mereka berkelompok antara lain untuk berburu serangga bersama ke hutan atau peladangan.Pagi hari berangkat bersama,dan sore hari pulang bersama kembali.Suatu kelompok walet akan membangun sarang secara berdekatan pada tempat tinggalnya.
Tidak pernah dalam suatu rumah walet terjadi perselisihan antar kelompok.Walaupun hidup berdesak-desakkan di satu tempat,walet tidak mengusik walet lainnya.Pada musim membuat sarang dan bertelur,walet pulang lebih cepat dari hari biasa.Burung walet memang tipe burung yang memiliki sifat”pulang kandang”(Omahan dalam bahasa jawa atau homing behaviour dalam bahasa inggris).Walet terikat pada tempat tinggalnya dan senantiasa akan pulang ke tempat itu lagi selama keadaan tempat sesuai dan aman.
Burung walet lebih suka bila didaerah itu memiliki perairan(sungai atau danau),padang rumput,dan pepohonan yang tinggi dan rimbun,Pada daerah seperti ini,banyak terdapat serangga-serangga kecil yang merupakan makanan walet.Di indonesia,walet terdapat hampir diseluruh provinsi.Walet tidak menyukai daerah-daerah yang tandus.Walau terbangnya tinggi,walet tidak menyukai daerah dengan ketinggian lebih dari 1.500 meter dari permukaan laut.Untuk lokasi sarang burung walet sangat memerlukan tempat yang lembab.Kelembapan ruang yang dibutuhkannya sekitar 85%-95%.Suhu rungan yang cocok untuk walet antara 25-29 derajat celcius.Walet menginkan lokasi yang tenang,aman,dan belum tercemar oleh polusi udara.
2.1.1 Ciri-ciri dan jenis burung walet
2.1.1.1 Walet Putih(Collocalia fusiphagus)


 

walet Putih disebut demikian karena menghasilkan sarang berwarna putih.Bulu burung walet ini berwarna cokelat kehitam-hitaman dengan bulu bagian bawah keabuan dan cokelat.Bulu ekor sedikit becelah,suaranya melengking tinggi dan panjang tubuh sekitar 12 cm.Mata berwarna cokelat gelap,paruh hitam,dan kaki hitam.Banyak terdapat di Asia Tenggara, Filipina, Kalimantan,Sumatra,Jawa dan Bali.
Sayap burung walet ini lebih kaku dan terbangnya juga lebih kuat.Bila ia mencari makan jarang berputar-putar ditempat yang rendah.Walet putih lebih suka mencari makan dekat pohon-pohon tinggi yang banyak terdapat seragga-serangga kecil.Juga sering terlihat meluncur kedalam air untuk mandi dan minum,lantas terbang lagi.Sarang burung walet ini seluruhnya terbuat dari air liurnya,telurnya berwarna putih,berbentuk memanjang.Biasanya hanya bertelur dua butir.Walet putih bersarang secara musiman,tergantung pada tempat bersarang yang dipilihnya.


wlll.jpg            2.1.1.2 Walet Besar(Collocalia Gigas)
Walet ini berwarna hitam dengan bulu bagian bawah cokelat gelap.Bulu ekor agak bercelah.Suaranya keras dan berderik.Merupakan jenis walet yang berukuran paling besar dibandingkan dengan jenis walet lainnya.Panjang tubuhnya sekitar 16 cm.Banyak terdapat disemenanjung malaya,Sumatra,Kalimantan dan Jawa,terutama ditemukan di daerah perbukitan dan hutan pegunungan pada setiap ketinggian.
Sayap burung walet ini dan badannya lebih besar,walet ini dapat terbang lebih tinggi dan lebih cepat.Sarang burng walet ini terbuat dari campuran akar-akar,lumut,dan serat-serat.Bertelur biasanya hanya sebutir.Warna telur putih,bentuk agak lonjong.Pada bulan-bulan November dan desember walet besar biasanya memasuki musim bersarang.
            2.2 Manfaat dan Kasiat Sarang Burung Walet
Manfaat dan kasiat sarang burung walet adalah sebagai makanan suplemen. Sarang burung walet dapat menstimulus kinerja organ-organ tubuh agar lebih baik dan sebagai kekebalan tubuh.Sarang burung walet juga mengandung protein dalam bentuk glikoprotein yang merupakan komponen terbesar selain lemak, air dan karbohidrat yang jumlahnya mencapai hingga 50%.




Bagi tubuh, protein berfungsi sebagai zat pembangun bahkan setelah diteliti salah satu senyawa turunannya yaitu azitothymidine dapat melawan penyakit AIDS. yang lebih istimewa, sarang burung walet memiliki sumber asam amino yang lengkap. Tercatat sarang burung walet memiliki 17 asam amino esensial, semiesensial dan non-esensial. Serta mineral-mineral yang terkandung dalam sarang walet sangat manjur untuk mendukung aktivitas tubuh. Sarang Burung walet berguna untuk menyembuhkan penyakit paru-paru, panas dalam,kanker, melancarkan peredaran darah dan penambah tenaga.
Dalam sebuah Hadist Rasulullah SAW dijelaskan bahwa:


       Artinya:
             Telah Bersabda Rasulullah SAW:Setiap Penyakit Ada Obatnya”
Dari penelitian yang dilakukan ternyata setiap 100 gram sarang burung walet mengandung komposisi zat gisi yaitu
Kalori              :  281 kalori
Protein             :  37.5 gram
Lemak             :  0.3 gram
Karbohidrat     :  32.1 gram
Kalsium           :  485 miligram
Fosfor              :  18 miligram
Besi                 :  3 miligram
Nilai Vit A       :  0
Nilai Vit B1     :  0
Nilai Vit C       :  0
Air                   :  24.8 gram
Sarang burung walet mempunyai protein yang sangat tinggi mencpai 37.5 %,sedangkan kandungan lemak hanya 0.3 %.Dengan demikian sarang burung walet di anjurkan sebagai makanan sumber zat pembangun tubuh yang baik.Bagi penderita penyakit darah tinggi atau orang yang kegemukan,saranf burung walet tidaklah berbahaya sebab kandungan lemak dan kolestrolnya sangat rendah.Selain itu sarang burung walet juga mengandung kalsium dan fosfor yang diperlukan untuk pembentukan tulang.Zat besi diperlukan untuk pembentukan butir-butir darah merah.Sarang burung walet bukanlah sumber vitamin yang baik,karena kandungan vitaminnya tidak terukur.
Sarang burung walet dipercaya juga sebagai obat awet muda.Orang-orang memakannya karena menganggap sarang burung walet mampu memberikan stamina dan vitalitas hidup.Selain dipercaya sebagai obat awet muda.Sarang burung walet juga mampu mempercepat proses penyembuhan gangguan alat pernafasan,seperti batuk,asma,atau gangguan pada kerongkongan.
2.3 Cara Membudidayakan Sarang Burung Walet
            2.3.1 Persyaratan Lokasi
                        Persyaratan lingkungan lokasi adalah:
               2.3.1.1   Dataran rendah dengan ketinggian maksimum 1000 m dpl.
2.3.1.2 Daerah yang jauh dari jangkauan pengaruh kemajuan teknologi dan    perkembangan masyarakat.
2.3.1.3 Daerah yang jauh dari gangguan burung-burung buas pemakan daging.
2.3.1.4 Persawahan, padang rumput, hutan-hutan terbuka, pantai, danau, sungai, rawa-rawa merupakan daerah yang paling tepat.
2.3.2         Pedoman Teknis Pembudidayaan
2.3.2.1Penyiapan Sarana dan Peralatan
Ø  Suhu,Kelembaban dan Penerangan
Gedung untuk kandang walet harus memiliki suhu, kelembaban dan penerangan yang mirip dengan gua-gua alami. Suhu gua alami berkisar antara 24-26 derajat C dan kelembaban ± 80-95 %. Pengaturan kondisi suhu dan kelembaban dilakukan dengan:
a)Melapisi plafon dengan sekam setebal 2° Cm
b)Membuat saluran-saluran air atau kolam dalam gedung.
c)Menggunakan ventilasi dari pipa bentuk “L” yang berjaraknya 5 m satu lubang, berdiameter 4 cm.
d)Menutup rapat pintu, jendela dan lubang yang tidak terpakai.
e)Pada lubang keluar masuk diberi penangkal sinar yang berbentuk corong dari goni atau kain berwarna hitam sehingga keadaan dalam gedung akan lebih gelap. Suasana gelap lebih disenangi walet.
Ø  Bentuk dan Konstruksi Gedung
Umumnya, rumah walet seperti bangunan gedung besar, luasnya bervariasi dari 10×15 m 2 sampai 10×20 m 2 . Makin tinggi wuwungan (bubungan) dan semakin besar jarak antara wuwungan dan plafon, makin baik rumah walet dan lebih disukai burung walet. Rumah tidak boleh tertutup oleh pepohonan tinggi. Tembok gedung dibuat dari dinding berplester sedangkan bagian luar dari campuran semen. Bagian dalam tembok sebaiknya dibuat dari campuran pasir, kapur dan semen dengan perbandingan 3:2:1 yang sangat baik untuk mengendalikan suhu dan kelembaban udara. Untuk mengurangi bau semen dapat disirami air setiap hari. Kerangka atap dan sekat tempat melekatnya sarang-sarang dibuat dari kayu-kayu yang kuat, tua dan tahan lama, awet, tidak mudah dimakan rengat. Atapnya terbuat dari genting. Gedung walet perlu dilengkapi dengan roving room sebagai tempat berputar-putar dan resting room sebagai tempat untuk beristirahat dan bersarang. Lubang tempat keluar masuk burung berukuran 20×20 atau 20×35 cm 2 dibuat di bagian atas. Jumlah lubang tergantung pada kebutuhan dan kondisi gedung. Letaknya lubang jangan menghadap ke timur dan dinding lubang dicat hitam.
                        2.3.2.2 Pembibitan
                 Umumnya para peternak burung walet melakukan dengan tidak sengaja. Banyaknya burung walet yang mengitari bangunan rumah dimanfaatkan oleh para peternak tersebut. Untuk memancing burung agar lebih banyak lagi, pemilik rumah menyiapkan tape recorder yang berisi rekaman suara burung Walet. Ada juga yang melakukan penumpukan jerami yang menghasilkan serangga-serangga kecil sebagai bahan makanan burung walet.
Ø  PemilihanBibit dan Calon Induk
Sebagai induk walet dipilih burung sriti yang diusahakan agar mau bersarang di dalam gedung baru. Cara untuk memancing burung sriti agar masuk dalam gedung baru tersebut dengan menggunakan kaset rekaman dari wuara walet atau sriti. Pemutaran ini dilakukan pada jam 16.00–18.00, yaitu waktu burung kembali mencari makan.

Ø  Perawatan Bibit Dan Calon Induk
Di dalam usaha budidaya walet, perlu disiapkan telur walet untuk ditetaskan pada sarang burung sriti. Telur dapat diperoleh dari pemilik gedung walet yang sedang melakukan “panen cara buang telur”. Panen ini dilaksanakan setelah burung walet membuat sarang dan bertelur dua butir. Telur walet diambil dan dibuang kemudian sarangnya diambil. Telur yang dibuang dalam panen ini dapat dimanfaatkan untuk memperbanyak populasi burung walet dengan menetaskannya di dalam sarang sriti.
 2.4 Kegunaan Sarang Burung Walet
Sarang Burung Walet pada umumnya dinegara-negara penghasil sarang burung walet seperti Hongkong,China,Singapura dan lain-lain digunakan sebagai makanan suplemen setiap harinya.
Allah berfirman surah al-an’am 142:
šÆÏBur ÉO»yè÷RF{$# \'s!qßJym $V©ósùur 4 (#qè=à2 $£JÏB ãNä3x%yu ª!$# Ÿwur (#qãèÎ7­Fs? ÏNºuqäÜäz Ç`»sÜø¤±9$# 4 ¼çm¯RÎ) öNä3s9 Arßtã ×ûüÎ7B ÇÊÍËÈ  
Artinya:”Dan di antara hewan ternak itu ada yang dijadikan untuk pengangkutan dan ada yang untuk disembelih. makanlah dari rezki yang telah diberikan Allah kepadamu, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu”.
karena sarang burung walet mengandung protein yang sangat tinggi yang mampu membentuk pertahanan atau kekebalan tubuh yang kuat.
Sarang burung walet ini juga banyak di gunakan sebagai obat-obatan yang berupa untuk penyembuhan penyakit AIDS,paru-paru,kanker dan lain-lain.
2.5  Pola panen dan Waktu panen sarang burung walet
  2.5.1Pola Panen
pola panen yang baik harus memperhatikan waktu yang tepat agar walet tidak mengalami stress. ada 4 cara memanen walet yaitu panen tetasan, panen rampasan, panen buang telur, dan panen pilihan.
a)      Panen tetasan : panen tetasan dilakukan setelah sarang terbentuk sempurna dan telur telah menetas. sarang di petik setelah anak walet sudah bisa terbang. Kelemahan pola ini, mutu sarang rendah karena sudah mulai rusak dan dicemari oleh kotoran dan bulu walet. Sedangkan keuntungannya adalah burung walet dapat berkembang biak dengan tenang dan aman sehingga polulasi burung dapat meningkat.
b)      Panen rampasan : Cara ini dilaksanakan setelah sarang siap dipakai untuk bertelur, tetapi pasangan walet itu belum sempat bertelur. Cara ini mempunyai keuntungan yaitu jarak waktu panen cepat, kualitas sarang burung bagus dan total produksi sarang burung pertahun lebih banyak. Kelemahan cara ini tidak baik dalam pelestaraian burung walet karena tidak ada peremajaan. Kondisinya lemah karena dipicu untuk terus menerus membuat sarang sehingga tidak ada waktu istirahat. Kualitas sarangnya pun merosot menjadi kecil dan tipis karena produksi air liur tidak mampu mengimbangi pemacuan waktu untuk membuat sarang dan bertelur.
c)      Panen Buang Telur : Cara ini di lakukan  setelah burung membuat sarang dan bertelur dua butir. Telur diambil dan dibuang kemudian sarangnya diambil. Pola ini mempunyai keuntungan yaitu dalam setahun dapat dilakukan panen hingga 4 kali dan mutu sarang yang dihasilkan pun baik karena sempurna dan tebal. Adapun kelemahannya yakni, tidak ada kesempatan bagi walet untuk menetaskan telurnya. dan populasi walet menjadi lambat karena penambahan walet hanya bergantung pada walet baru hasil pancingan.
d)      Panen pilihan : adalah cara panen yang paling disarankan cara panen ini memilih memanen sarang yang tidak ada telur walet dan menyisakan sedikit sarang untuk membuat walet lebih betah dan akan kembali lagi ke sarang, dan tidak membiarkan walet untuk bertelur berulang – ulang dalam satu sarang yang sama.
2.5.2 Waktu Panen
Ada beberapa kesempatan panen sarang burung walet adalah:
Ø  Panen Empat Kali Setahun
Cara panen seperti ini biasanya dilakukan pada gedung walet yang berpenghuni padat dan penghuni tersebut sudah lama tinggal didalam gedung.
a)      Panen Pertama
Dilaksanakan setelah sarang siap dipakai untuk bertelur,tetapi pasangan itu belum bertelur.Selanjutnya,burung dipaksa untuk membuat sarang kembali dengan segera.Panen seperti ini disebut cara rampasan.
b)      Panen Keduai
Dilaksanakan setelah burung membuat sarang dan bertelur dua butir.Telur diambil dan dibuang kemudian sarangnya diambil.Selanjutnya,burung akan membuat sarang lagi dan bertelur.Panen kedua ini jangan sekali-kali dilakukan pada waktu telur baru satu butir.Cara panen seperti ini disebut cara buang telur.
c)      Panen ketiga dan keempat dilakukan seperti panen kedua.

Keuntungan cara panen empat kali setahun yaitu waktu panen cepat,kualitas sarang burung walet bagus,dan total produksi sarang burung pertahun lebih banyak.
Ø  Panen Tiga Kali Setahun
Cara panen seperti ini dilakukan untuk gedung-gedung walet yang sudah berjalan,tetapi masih diperlukan penambahan populasi.Dalam setahun,pengambilan sarang dilakukan tiga kali,yaitu panen pertama,kedua,dan ketiga.
a)      Panen Pertama
Dilakukan dengan cara penetasan,yaitu setelah telur-telur walet menetas dan dapat terbang mencari makan sendiri.Biasanya,pada panen pertama ini kualitas sarang kurang bagus karena warna sarangnya berubah menjadi kehitam-hitaman,terutama sarang yang melekat pada dinding gua yang basah.Warna sarang cepat berubah menjadi hitam.tetapi dari periode ini,bisa diharapkan populasi penghuni gedung walet semakin bertambah,dengan menetasnya telur-telur walet.
b)      Panen Kedua
Panen kedua dilakukan dengan cara ramapasan.Sarang dipetik ketika masih kosong belum terisi telur.Pemetikan dilakukan menjelang musim berbiak.Cara seperti ini dilakukan dengan maksud untuk merangsang burung tersebut agar mau membangun sarangnya dalam waktu yang lebih cepat.Dengan adanya rangsangan ini,burung walet akan melipat gandakan produksi air liurnya dan dalam waktu 40 hari sarang sudah selesai.Bila dilihat dari kualitasnya,hasil panen kedua agak baik bila dibandingkan dengan panen pertama.Sarang burung menjadi lebih putih sebab belum tercampur oleh kotoran anak burung,tetapi bobotnya ringan dan volumenya kecil.
c)      Panen Ketiga
Panen ketiga dilakukan dengan cara buang telur.Sarang burung dipungut sesudah berisi dua butir telur,tetapi belum menetas.Telur dibuang atau di jual.Kualitas dan bobot sarangnya lebih baik dari pada panen pertama dan kedua,namun bentuk sarangnya tidak sempurna.

Kebaikan sistem panen tiga kali setahun ini adalah sebagai berikut:
·         Dengan cara penetasan pada panen pertama,maka telur-telurnya dapat menggantikan walet tua yang pindah tempat atau mati.
·         Hasil panen pada tahun berikutnya semakin meningkat karena populasi burung dalam gedung semakin banyak.
·         Dengan adanya sistem buang telur pada panen ketiga dapat dimanfaatkan untuk memperbanyak populasi burung walet.Akan tetapi,dengan cara panen tiga kali setahun ini,pemilik gedung harus benar-benar jeli dalam memperhatikan musim.

Ø  Panen Dua Kali Setahun
Panen dengan pola seperti ini sangat tepat untuk gedung walet baru atau yang masih perlu dikembangkan populasinya.Panen dilakukan setiap enam bulan sekali.Baik panen pertama maupun panen kedua,dilakukan setelah telur walet menetas dan anak burung sarangnya sempurna,namun mutu hasil panennya sangat rendah,kotor, berwarna kehitam-hitaman,dan harganya sangat rendah.





BAB III
PENUTU
            3.1 Simpulan
3.1.1 Sarang burung walet merupakan sarang yang terbuat dari air liur burung walet             tersebut.Sarang burung walet memilki manfaat yang luar biasa dan memiliki harga jual yang sangat tinggi mencapai Rp.17.000.000.00/kg.
3.1.2  Sarang burung walet ini digunakan sebagai makanan suplemen tubuh yang memiliki kasiat      yang tinggi,sarang burung walet ini juga digunakan sebagai obat penyembuh penyakit AIDS.Seperti Nabi bersabda Setiap penyakit ada obatnya.
3.1.3 Sarang burung walet ini mengandung protein yang sangat tinggi yang disebut dengan glikoprotein,dan juga mengandung kalsium,fosfor,air dan karbohidrat yang mencapai sekitar 50 %.
3.1.3 Burung walet merupakan burung yang berbeda dengan burung lainnnya,burung ini tidak bisa bertengger melainkan menempel di dinding-dinding.
            3.2 Saran
3.2.1 Dalam mebudidayakan sarang burung walet dibutuhkan kesungguhan,ketelatenan,dan modal yang tinggi dalam membudidayakannya dan dalam mebudidayakan sarang burung walet ini juga diperlukan keberanian kita yang kuat untuk memulai mempertimbangkan pembudidayaan sarang burung walet tersebut.
3.2.2  Jika kita ingin membudidayakan sarang burung walet kita harus mengetahui cara, dan bagaimana membudidayakan sarang burung walet tersebut.




                                   
           
DAFTAR PUSTAKA
            2006,Al-qur’an dan Terjemahannya.Solo.PT.Tiga Serangkai.
            http:/www.google.com (Pembudidayaan sarang burung walet)
            Wendrato,I. Dan Madnyana I.M.1988,Budidaya Burung Walet.Semarang.Eka Offset.
            http:/www.sarangburungwalet.com
            http:/www.google.com(Hadist Nabi)
            http:/www.google.com(Manfaat dan khasiat sarang burung walet)
Yulianto,irwan,dkk,”Bisnis Air Liur yang Menggiurkan”.kompas,11 januari 1989,hal.8.1-8
Risdawat,nur.2007,:Kegunaan Sarang Burung Walet”.Semarang.PT.Titra jaya.










1 komentar: